Bad dan isteri, Yus.. orang Kuala Kangsar
Inilah abah + mak Pengantin lelaki, Pakcik Zamzuri dan Makcik Izan
Kami sekeluarga dgn mak dan along
Mamak Udin sekeluarga
Pak Long, Aman, Atoi, Makcik Faridah dan Kak Nina.
Bad dan isteri, Yus.. orang Kuala Kangsar
Inilah abah + mak Pengantin lelaki, Pakcik Zamzuri dan Makcik Izan
Kami sekeluarga dgn mak dan along
Mamak Udin sekeluarga
Pak Long, Aman, Atoi, Makcik Faridah dan Kak Nina.
Hope you'll like it.
Pada waktu itu tidak bisa diterima dan dianggap tidak bermoral bila seorang pemuda mencintai wanita yang lebih tua.....Untuk menghindari gossip murahan dan celaan dari lingkungannya, pasangan ini memutuskan untuk melarikan diri dan tinggal di sebuah goa di Desa Jiangjin, di sebelah selatan Chong Qing. Pada mulanya kehidupan mereka sangat menyedihkan karena tidak punya apa-apa, tidak ada listrik atau pun makanan. Mereka harus makan rumput-rumputan dan akar-akaran yang mereka temukan di gunung itu. Dan Liu membuat sebuah lampu minyak tanah untuk menerangi hidup mereka.
Xu selalu merasa bahwa ia telah mengikat Liu dan ia berulang-kali bertanya,"Apakah kau menyesal?" Liu selalu menjawab, "Selama kita rajin, kehidupan ini akan menjadi lebih baik". Setelah 2 tahun mereka tinggal di gunung itu, Liu mulai memahat anak-anak tangga agar isterinya dapat turun gunung dengan mudah. Dan ini berlangsung terus selama 50 tahun.
Setengah abad kemudian, di tahun 2001, sekelompok pengembara (adventurers) melakukan explorasi ke hutan itu. Mereka hairan menemukan pasangan usia lanjut itu dan juga 6000 anak tangga yang telah dibuat Liu. Liu Ming Sheng, satu dari 7 orang anak mereka mengatakan, "Orang tuaku sangat saling mengasihi, mereka hidup menyendiri selama lebih dari 50 tahun dan tak pernah berpisah sehari pun. Selama itu ayah telah memahat 6000 anak tangga itu untuk menyukakan hati ibuku, walau pun ia tidak terlalu sering turun gunung.
Pasangan ini hidup dalam damai selama lebih dari 50 tahun. Suatu hari Liu yang sudah berusia 72 tahun pengsan ketika pulang dari ladangnya. Xu duduk dan berdoa bersama suaminya sampai Liu akhirnya meninggal dalam pelukannya. Karena sangat mencintai isterinya, genggaman Liu sangat sukar dilepaskan dari tangan Xu, isterinya. "Kau telah berjanji akan memeliharakanku dan akan terus bersamaku sampai aku meninggal, sekarang kau telah mendahuluiku, bagaimana akan dapat hidup tanpamu?"
Selama beberapa hari Xu terus-menerus mengulangi kalimat ini sambil meraba peti jenazah suaminya dan dengan air mata yang membasahi pipinya. Pada tahun 2006 kisah ini menjadi salah satu dari 10 kisah cinta yang terkenal di China, yang dikumpulkan oleh majalah Chinese Women Weekly. Pemerintah telah memutuskan untuk melestarikan "anak tangga cinta" itu, dan tempat kediaman mereka telah dijadikan muzium agar kisah cinta ini dapat hidup terus.
**Kisah ini dikirimkan melalui email dan sekadar berkongsi pengalaman cinta pasangan China tersebut.
Semoga cinta ku dan suami tetap teguh dunia dan akhirat...
Suamiku dan Izham.... waris kami
So, hari ni nak buat entry tentang abang lagi. Sebab kesibukanku ini, suamiku kena la jadi surarumahtangga. Hal-hal berkaitan rumahtangga semua dibuatnya. Membasuh, memasak dan segalanyalahhh... Rasa sangat bersalah sebenarnya. Tapi aku amik kesempatan kat sini nak ucapkan terima kasih dan nak puji jugak dia sebab semalam dia sediakan lunch yg sangat sedap...Bukan senang nak tengok dia ke dapur dan memasak.
masak lemak udang + pucuk paku
kunyitnya kena lebihkan sikit lagi...
goreng ikan bersambal.
Sedap...